Semangat Kebangkitan Untuk Generasi Penerus
Catatan Kecil Doa & Renungan Budaya. Bangkitnya semangat gotong royong bagi para tokoh bangsa
Malam jemuah legi Wuku Wariagung jam 19.00 WIB tepat dilaksanakan sebuah kegiatan di Istana Gebang kota Blitar. Dengan judul doa dan renungan budaya bangkitnya semangat gotong royong bagi para tokoh bangsa. Acara ini digagas oleh tokoh budaya di kota blitar diantaranya adalah Ki Amang dan Mbah Yo pemilik dari warung kopi Mbah Lurik.
Acara ini dihadiri beberapa tokoh budaya, seniman, sinoman kota Blitar, pewarta, beberapa tokoh pemuka agama dan turut mengundang juga Kepala Dinas pariswisata dan kebudayaan Kota Blitar Bapak Edy Wasono beserta jajaranya. Acara dilaksanakan di gedung balai kesenian Istana gebang yang berlokasi tepat di sebelah barat Istana Gebang.
Dengan mengenakan busana khas jawa benuansa hitam dan blankon yang hampir dikenakan oleh semua peserta yang hadir pada malam Doa dan renungan Budaya. Acara dibuka oleh pranata acara atau MC dengan khas Bahasa jawa kromo inggil yang membuat sebuah semangat tersendiri pada acara ini. Setelah itu dibuka dengan alunan tembang jawa macapatan dadang gulo. Dinyanyikan secara bersama-sama dan menambah suasana menjadi tenang di keheningan malam jemuah legi di istana gebang.
Acara dilanjutkan dengan sambutan kata pembuka oleh kepala dinas Pariwisata dan kebudayaan kota Blitar bapak Edi Wasono dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Tanpa mengurangi renungan dan makna dari kegiatan ini ada beberapa catatan penting yang beliau sampaikan dalam penyelenggaraan kegiatan Doa dan Renungan Budaya ini. Berikut beberapa catatan kecil yang berhasil kami himpun.
Doa dan renungan budaya ini adalah sebuah momen yang tepat dalam memperingan Hari kebangkitan nasional yang jatuh pada tangga 20 mei 2022 jemuah legi. Acara yang di dukung oleh para tokoh budaya ini sangat relevan untuk menyambut dan memperingati hari kebangkitan nasional. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan semua masyarakat di kota Blitar raya bisa bangkit setelah mengalami masa pandemi hampir dua tahun lebih. Adalah sebuah kebanggaan bagi warga Blitar mendapatkan predikat Level 1 pada masa pandemi kemarin. Di Indonesia predikat level 1 adalah pertama diperoleh oleh kota Blitar. Ini merupakan sebuah prestasi tersendiri bagi kota blitar yang mencerminkan sebuah kebangkitan pertama di tengah masa pandemi di Indonesia.
Meskipun himbauan lepas masker sudah diumumkan oleh presiden beberapa hari lalu. Namun masyarakat Blitar dalam pengamatan masih tetap disiplin dalam mengenakan masker. Hal ini bukti bahwa masyarakat masih tetap menjaga protokol kesehatan meskipun sudah ada kelonggaran penggunaan masker.
Penggunaan masker juga disinggung dalam mocopatan dadang gulo sebelum acara prakata sambutan oleh Bapak Edi Swasono selaku kepala Dinas. Artinya ada sebuah kepekaan dari para budayawan terhadap kondisi saat ini dengan mencantumkan penggunaan masker pada tembang tembang pembuka. Inilah yang disebut sebagai olah rasa dan olah budaya. Semoga kegiatan mocopatan ini harapan kepala dinas bisa tetap terus dilaksanakan dan tetap lestari di masa masa mendatang. Dan tentu harapannya dengan digabungkan dengan acara doa bersama lintas agama. Kota blitar diselamatkan dari berbagai bencana dan selalu diberikan kesehatan untuk seluruh warganya dan tidak ada perselisihan dan percek cokan diantara warganya. Dan selalu mendapatkan pertolongan dari Alloh swt dalam setiap urusan.
Tanggal 20 mei juga mendekati bulan perhelatan besar di kota Blitar. Yakni bulan bung karno yang akan jatuh pada bulan juni yang tinggal beberapa hari kedepan. Harapannya adalah semua pihak budayawan , tokoh masyarakat dan masyarakat bisa bekerjasama dan mendukung demi suksesnya acara pada bulan Bung karno. Dan tentunya untuk mendukung program pemerintahan yang dicanangkan oleh walikota sekarang yakni blitar keren.
Acara setelah sambutan dilanjutkan dengan ujuban atau hajatan yang dibacakan oleh salah seorang tokoh budaya dengan menggunakan Bahasa jawa. Dalam catatan penulis dalam ujuban / hajat yang dibacakan tersebut adalah sebuah perlambangan doa dan harapan bagi blitar dan Indonesia. Di Blitar terdapat makam tokoh – tokoh penting yang disemayamkan. Tokoh – tokoh penting yang berperan penting dalam perkembangan dan perjuangan di nusantara :
- Anusopati di candi sawentar ( timur )
- Raden wijaya di candi simping ( selatan )
- Ronggo wuni di candi weleri ( barat)
- Tribuana tungga dewi candi palah penataran ( utara )
- Bung karno di kota Blitar ( tengah )
Dalam ujuban ini ini diaturkan doa doa dan harapan yang disaksikan oleh para hadirin yang hadir sekalian. Dengan harapan mengingat, mendoa kepada Sang Maha Kuasa berharap bahwa generasi sekarang dan generasi yang akan mendatang bisa menghadapi berbagai macam tantangan dan bisa menata dan mengatur negara dan pemerintahan yang mensejahterakan rakyat dan warganya.
Istana Gebang, Jemuah Legi wuku Wariagung