Dalam model alternatif tentang sebab musabab pertumbuhan penduduk Jawa yang pesat, Boomgaard mengemukakan beberapa postulat dari kajianya sebagai berikut :
- kurun waktu 1815 – 1880 mayoritas terbesar penduduk jawa bekerja pada sektor pertanian, makin banyak daerah penduduk pedesaan terlibat dalam kegiatan non-perekonomian sebagai sumber penghasilan tambahan
- Selama kurun waktu ini produksi untuk pasar ( baik pasar lokal maupun superlokal ) merupakan unsur penting dari hasil pertanian
- kegiatan produksi untuk pasar, maka pertukaran barang dengan uang makin umum terjadi
- karena kegiatan produksi untuk pasar, maka penduduk desa telah mengembangkan hubungan yang makin luas dengan lingkungan luar di wilayah desa
- didesa terdapat stratifikasi masyarakat yang cukup tajam yang menjadi sumber konflik sosial
- masyarakat desa dikuasai suatu elite desa, yang merupakan elite yang turun temurun
- tahun 1800 di desa terdapat beberapa unsur korporasi, baru dasawarsa berikutnya kebijakan kolonial berhasil memantapkan desa korporat khususnya di jawa tengah
- selama abad ke 19, baik birokrasi kolonial belanda atau perusahaan swasta memerlukan banyak tenaga kerja. pada tahun 1800 tenaga kerja ini adalah tenaga kerja yang diupah, namun setelah 1830 tenaga kerja ini dijadikan tenaga kerja paksa. dan tahun 1850 kembali banyak tenaga kerja yang diupah menggantikan tenaga kerja tanam paksa
- Perusahaan swasta barat yang beroprasi di jawa bukan merupakan enclave yang terpisah dari lingkungan sekitar, namun mempunyai dampak yang mendalam atas struktur sosial ekonomi masyarakat jawa
- kegiatan pertanian oleh masyarakat jawa abad ke 19 mengalami perubahan struktural. disebabkan pengaruh perusahaan perusahaan barat yang beroprasi di daerah perusahaan di jawa, juga dipengaruhi perubahan dalam komposisi hasil hasil pertanian