WARGA BLITAR WAJIB TAU! Ternyata Laminating Ijazah Bisa Bikin Dokumen Rusak Permanen – Ini Solusinya!

WARGA BLITAR WAJIB TAU! Ternyata Laminating Ijazah Bisa Bikin Dokumen Rusak Permanen – Ini Solusinya!

Eksklusif: Rahasia Merawat Dokumen Penting Terungkap di Perpustakaan Bung Karno

BLITAR – Siapa sangka, kebiasaan kita melaminating dokumen penting selama ini justru menjadi bom waktu yang mengancam kerusakan permanen! Fakta mengejutkan ini terungkap dalam kelas mini preservasi dokumen yang digelar Perpustakaan Bung Karno Kota Blitar, Jumat (4/10/2025) di Ruang Pameran.

Kim Pandawa Sentul, salah satu peserta kelas yang antusias mengikuti pelatihan ini, mengaku terkejut dengan berbagai fakta mencengangkan tentang perawatan dokumen yang selama ini salah kaprah di masyarakat.

AWAS! Mesin Laminating = Musuh Terbesar Dokumen Anda

“Saya pikir laminating itu cara terbaik melindungi ijazah dan sertifikat tanah. Ternyata SALAH BESAR!” ujar Kim dengan nada tak percaya setelah mengikuti sesi pemaparan materi.

Fakta yang dipaparkan narasumber benar-benar membuka mata: panas dari mesin laminating bisa mencapai 100-150 derajat Celsius. Suhu ekstrem ini tidak main-main dampaknya:

⚠️ Mengubah struktur serat kertas – Kertas yang dipanaskan akan mengalami degradasi molekuler yang tidak bisa dikembalikan

⚠️ Tinta memudar atau meleleh – Khususnya untuk dokumen dengan tinta non-permanen atau stempel basah

⚠️ Warna kertas berubah kekuningan – Proses oksidasi dipercepat oleh panas tinggi

⚠️ Dokumen lengket permanen – Sekali dilaminating, MUSTAHIL dibuka tanpa merobek dokumen

“Bayangkan, sertifikat tanah pusaka yang sudah puluhan tahun, sekali dilaminating bisa rusak dalam hitungan detik. Ini bukan main-main!” tegas Kim mengingatkan.

FAKTA TERSEMBUNYI: Tangan Anda Adalah “Asam Berjalan”

Informasi kedua yang tak kalah mencengangkan: setiap kali Anda menyentuh dokumen dengan tangan kotor, Anda sedang meracuni kertas secara perlahan!

Penelitian menunjukkan bahwa tangan manusia mengeluarkan:

  • Asam amino dari keringat
  • Minyak alami (sebum) yang bersifat asam
  • Residu makanan yang mengandung gula dan garam
  • pH 5-6 yang bersifat asam terhadap kertas netral (pH 7)

“Noda kekuningan di dokumen lama? Itu bukan karena usia kertas semata. Itu jejak tangan-tangan yang menyentuhnya bertahun-tahun tanpa cuci tangan dulu,” jelas Kim mengutip penjelasan narasumber.

SOLUSI SIMPEL YANG SERING DILUPAKAN:

CUCI TANGAN DULU SEBELUM PEGANG DOKUMEN PENTING!

Sesederhana itu. Tapi berapa banyak dari kita yang melakukannya? Hampir tidak ada.

“Dari sekarang, saya akan pasang tulisan ‘CUCI TANGAN DULU’ di lemari dokumen rumah,” kata Kim sambil tersenyum.

ENKAPSULASI: Teknologi Abad 21 untuk Dokumen Abad Lampau

Lalu apa solusinya kalau laminating berbahaya? Jawabannya: ENKAPSULASI!

Enkapsulasi adalah teknik pembungkusan dokumen menggunakan plastik polyester bebas asam (Mylar) tanpa pemanasan sama sekali. Bedanya dengan laminating?

LAMINATING ENKAPSULASI
Pakai panas tinggi Tanpa panas (cold process)
Plastik meleleh & menempel Plastik hanya membungkus
TIDAK BISA dibuka lagi BISA dibuka & dipasang ulang
Merusak dokumen jangka panjang Aman untuk jangka panjang
Murah tapi berisiko Investasi untuk pelestarian

“Yang paling saya suka, dokumen yang dienkapsulasi bisa dibuka sewaktu-waktu kalau dibutuhkan untuk keperluan legal atau verifikasi. Coba kalau sudah dilaminating? Hancur total!” jelas Kim antusias.

KEUNGGULAN ENKAPSULASI YANG BIKIN NAGIH:

Reversible – Bisa dibuka tanpa merusak dokumen asli ✅ Breathable – Kertas tetap bisa “bernapas”, tidak lembab ✅ UV Protection – Plastik polyester bisa memblokir sinar UV ✅ Waterproof – Terlindung dari cipratan air dan kelembaban ✅ Anti-fingerprint – Tangan tidak langsung menyentuh dokumen ✅ Approved by archivists – Direkomendasikan oleh arsiparis profesional

RAHASIA PENYIMPANAN DOKUMEN ALA PROFESIONAL

Enkapsulasi saja tidak cukup. Cara penyimpanan juga krusial! Ini dia 5 RAHASIA PENYIMPANAN DOKUMEN yang dibagikan dalam kelas mini tersebut:

1. WATER PROOF BAG ANTI API DAN AIR: INVESTASI TERBAIK

“Ini bukan tas biasa. Ini adalah bunker mini untuk dokumen Anda,” ujar Kim sambil menjelaskan pentingnya tas khusus.

Water proof bag yang dimaksud memiliki spesifikasi:

  • Tahan api hingga suhu 1000°C selama 30-60 menit
  • Tahan air bahkan jika terendam banjir
  • Zipper ganda dengan seal kedap udara
  • Lapisan silikon fiber yang tidak tembus panas

Harga memang agak mahal, mulai dari 300-500 ribu rupiah. Tapi bandingkan dengan nilai dokumen Anda yang tidak ternilai!

2. POSISI PENYIMPANAN: SELALU DI PALING ATAS!

Kenapa harus di paling atas?

📌 Menghindari tekanan dari tumpukan barang lain yang bisa membuat dokumen bengkok atau terlipat

📌 Lebih mudah diambil saat darurat – bayangkan kalau kebakaran atau banjir, dokumen di atas lebih mudah diselamatkan

📌 Sirkulasi udara lebih baik – udara panas naik ke atas, sehingga area atas lebih kering

“Jangan sampai dokumen penting tertimbun di bawah, pas butuh susah carinya, atau malah sudah rusak karena ketindihan,” kata Kim mengingatkan.

3. KAPUR BARUS & SILICA GEL: DUO PELINDUNG SUPER

Kombinasi keduanya adalah senjata pamungkas melawan dua musuh terbesar dokumen:

KAPUR BARUS (Naphthalene)

  • Mengusir serangga (kutu buku, ngengat, kecoa)
  • Mencegah jamur dan bakteri
  • Aroma khas yang tidak disukai hama
  • Ganti setiap 3-6 bulan sekali

SILICA GEL

  • Menyerap kelembaban hingga 40% dari berat sendiri
  • Indikator warna: biru = masih bagus, pink = sudah jenuh
  • Bisa dikeringkan ulang dengan dijemur atau di-oven
  • Taruh 50-100 gram per kotak dokumen

“Saya langsung beli keduanya setelah kelas selesai. Total cuma 50 ribu rupiah tapi manfaatnya luar biasa!” ungkap Kim.

4. LOKASI PENYIMPANAN IDEAL

Hindari: ❌ Dekat jendela (paparan sinar matahari langsung) ❌ Di loteng (suhu ekstrem) ❌ Di kamar mandi atau dapur (kelembaban tinggi) ❌ Di garasi (fluktuasi suhu dan kelembaban)

Pilih lokasi: ✅ Lemari tertutup di ruang ber-AC (ideal 18-22°C) ✅ Kelembaban 30-50% (gunakan hygrometer untuk mengukur) ✅ Jauh dari sumber air dan api ✅ Tidak terkena sinar matahari langsung

5. INSPEKSI RUTIN

Cek kondisi dokumen minimal 3 bulan sekali:

  • Apakah ada bercak jamur?
  • Apakah warna berubah?
  • Apakah ada serangga?
  • Apakah silica gel sudah jenuh?
  • Apakah kapur barus masih ada?

ALTERNATIF PREMIUM: TISU JEPANG (JAPANESE TISSUE)

Dalam sesi tanya jawab, ada yang bertanya tentang alternatif pelindung selain plastik polyester. Narasumber menyebutkan tisu Jepang atau Japanese tissue paper.

Apa Itu Tisu Jepang?

Bukan tisu biasa! Ini adalah kertas khusus yang:

  • Terbuat dari serat kozo (pohon murbei Jepang)
  • Kekuatan tarik sangat tinggi meski tipis (12-15 g/m²)
  • Bebas asam dan bebas lignin
  • Transparan tapi kuat
  • Digunakan untuk restorasi dokumen bersejarah di museum

Kenapa Mahal?

Harga tisu Jepang memang selangit: 💰 Rp 50.000 – 150.000 per lembar ukuran A4 💰 Proses pembuatan tradisional (handmade) 💰 Import dari Jepang 💰 Kualitas archive-grade

“Untuk dokumen sangat berharga seperti naskah kuno atau foto langka, tisu Jepang adalah pilihan terbaik. Tapi untuk dokumen personal seperti ijazah, enkapsulasi dengan polyester sudah sangat cukup,” jelas Kim.

TUTORIAL LENGKAP: ENKAPSULASI DOKUMEN DI RUMAH

Sekarang bagian yang ditunggu-tunggu: tutorial step-by-step enkapsulasi ala profesional yang bisa Anda praktikkan sendiri di rumah!

ALAT DAN BAHAN YANG DIBUTUHKAN:

Bahan Utama:

  1. Plastik Polyester/Mylar (3-5 mil thickness)
    • Beli di toko alat tulis arsip atau online
    • Harga: Rp 15.000-25.000 per lembar A4
    • Pastikan bertulisan “acid-free” atau “archival quality”
  2. Double tape bebas asam (acid-free double sided tape)
    • Jangan pakai double tape biasa! Mengandung asam yang merusak
    • Lebar 3-5 mm sudah cukup
    • Harga: Rp 20.000-35.000 per roll

Alat Bantu:

  • Gunting/cutter tajam
  • Penggaris besi/plastik (30-50 cm)
  • Cutting mat (alas potong)
  • Kuas lembut untuk membersihkan debu
  • Sarung tangan katun putih (opsional tapi recommended)

LANGKAH-LANGKAH DETAIL:

TAHAP 1: PERSIAPAN (15 menit)

Step 1.1 – Bersihkan Area Kerja

  • Lap meja dengan kain lembab, tunggu kering
  • Pastikan tidak ada debu atau kotoran
  • Siapkan alas kerja (bisa gunakan koran bersih atau kertas putih)

Step 1.2 – Cuci Tangan

  • Gunakan sabun, gosok minimal 20 detik
  • Bilas hingga bersih, keringkan dengan handuk bersih
  • Idealnya gunakan sarung tangan katun putih

Step 1.3 – Periksa Dokumen

  • Pastikan dokumen dalam kondisi kering (tidak lembab)
  • Bersihkan debu dengan kuas lembut
  • Ratakan lipatan dengan hati-hati (jangan dipaksa kalau kertasnya rapuh)
  • Jika ada sobek kecil, perbaiki dulu dengan tisu Jepang atau tape bebas asam

TAHAP 2: PEMOTONGAN PLASTIK (20 menit)

Step 2.1 – Ukur Dokumen

  • Ukur panjang dan lebar dokumen dengan presisi
  • Catat ukurannya, misal: ijazah A4 = 21 x 29.7 cm

Step 2.2 – Tentukan Ukuran Plastik

  • Tambahkan 4-6 cm untuk setiap sisi
  • Contoh: dokumen 21×29.7 cm → plastik 29×37.7 cm (tambah 4 cm per sisi)
  • Jangan terlalu sempit! Lebih baik agak longgar daripada sempit

Step 2.3 – Potong Plastik

  • Gunakan penggaris dan cutter/gunting tajam
  • Potong DUA LEMBAR dengan ukuran SAMA PERSIS
  • Tips: tumpuk dua plastik sekaligus lalu potong bersama agar lebih presisi
  • Pastikan sudut siku-siku (90°)

Step 2.4 – Periksa Hasil Potongan

  • Tumpuk kedua plastik, lihat apakah ukurannya sama
  • Bersihkan sisa-sisa potongan dengan kuas

TAHAP 3: PEMASANGAN DOUBLE TAPE (15 menit)

Step 3.1 – Tentukan Plastik Bawah dan Atas

  • Pilih plastik yang lebih bagus sebagai sisi depan (atas)
  • Plastik bawah akan ditempeli double tape

Step 3.2 – Pasang Double Tape di Plastik Bawah

  • Tempelkan double tape di TIGA SISI tepi plastik (kiri, bawah, kanan)
  • Satu sisi (atas) dibiarkan terbuka sebagai pintu masuk dokumen
  • Jarak dari tepi: 3-5 mm
  • Pastikan tape menempel rata, tidak ada gelembung udara

Step 3.3 – Belum Buka Lapisan Pelindung Tape

  • Lapisan pelindung tape belum dibuka dulu
  • Ini akan dibuka nanti setelah dokumen dimasukkan

TAHAP 4: PENEMPATAN DOKUMEN (10 menit)

Step 4.1 – Posisikan Plastik Bawah

  • Letakkan plastik bawah di meja (sisi tape menghadap atas)
  • Pastikan posisinya stabil

Step 4.2 – Letakkan Dokumen

  • Posisikan dokumen DI TENGAH-TENGAH plastik
  • Gunakan penggaris untuk mengukur jarak dari tepi
  • Pastikan jarak dari tepi sama di semua sisi
  • Hati-hati, jangan sampai menyentuh double tape

Step 4.3 – Cek Ulang Posisi

  • Lihat dari berbagai sudut
  • Pastikan dokumen benar-benar center
  • Kalau posisi belum pas, angkat perlahan dan atur ulang

TAHAP 5: PEREKATAN (20 menit)

Step 5.1 – Buka Lapisan Pelindung Tape Sisi Bawah

  • Mulai dari sisi bawah (sisi yang berlawanan dengan pintu masuk)
  • Kelupas perlahan lapisan pelindung tape
  • Hati-hati jangan sampai tape menempel ke dokumen

Step 5.2 – Letakkan Plastik Atas

  • Ambil plastik kedua (plastik atas)
  • Sejajarkan dengan plastik bawah
  • Mulai dari sisi yang sudah ada tape-nya (sisi bawah)
  • Tempelkan perlahan sambil ditekan lembut

Step 5.3 – Buka Lapisan Pelindung Tape Sisi Kiri dan Kanan

  • Kelupas tape sisi kiri, tekan plastik atas ke bawah
  • Kelupas tape sisi kanan, tekan plastik atas ke bawah
  • Gunakan penggaris untuk menekan tape agar menempel kuat
  • Tekan dari tengah ke tepi untuk mengeluarkan udara

Step 5.4 – Sisi Atas Tetap Terbuka

  • Sisi atas (pintu masuk) TIDAK DITAPE
  • Ini adalah “pintu” untuk membuka enkapsulasi jika diperlukan
  • Jika ingin lebih aman, bisa ditambahkan klip kertas di sisi atas

TAHAP 6: FINISHING (10 menit)

Step 6.1 – Periksa Hasil Enkapsulasi

  • Angkat enkapsulasi, lihat dari arah cahaya
  • Apakah ada gelembung udara? (tekan perlahan jika ada)
  • Apakah dokumen bergeser? (buka dan atur ulang jika perlu)
  • Apakah ada debu/kotoran yang masuk? (buka dan bersihkan)

Step 6.2 – Tambahkan Label (Opsional)

  • Gunakan label bebas asam atau sticky notes
  • Tulis informasi dokumen (nama, tanggal, kategori)
  • Tempelkan di bagian luar plastik (jangan di dalam!)

Step 6.3 – Tambahkan Corner Protector (Opsional)

  • Untuk perlindungan ekstra, pasang pelindung sudut plastik
  • Bisa beli di toko alat tulis, harga murah

TAHAP 7: PENYIMPANAN (5 menit)

Step 7.1 – Masukkan ke Water Proof Bag

  • Susun dokumen secara vertikal (berdiri) jika memungkinkan
  • Jangan ditumpuk terlalu banyak (maksimal 10-15 dokumen)
  • Berikan jarak sedikit antar dokumen

Step 7.2 – Tambahkan Pelindung Tambahan

  • Masukkan 2-3 bungkus silica gel (50-100 gram total)
  • Taruh 1-2 kapur barus di sudut tas
  • Jangan sampai menyentuh langsung dokumen

Step 7.3 – Simpan di Lokasi Aman

  • Letakkan di lemari tertutup
  • Posisi paling atas
  • Jauh dari jendela, sumber air, dan api

ESTIMASI BIAYA ENKAPSULASI:

Mari hitung biaya enkapsulasi untuk 10 dokumen:

Item Harga
Plastik Polyester 10 lembar A4 Rp 150.000
Double tape bebas asam 1 roll Rp 30.000
Water proof bag 1 buah Rp 400.000
Silica gel 500 gram Rp 25.000
Kapur barus 100 gram Rp 10.000
TOTAL Rp 615.000

Biaya per dokumen: Rp 61.500

Bandingkan dengan risiko kehilangan dokumen yang nilainya tak ternilai!

TIPS PRO DARI PESERTA KELAS:

💡 Latihan dulu dengan kertas tidak penting – Sebelum enkapsulasi dokumen berharga, coba dulu dengan kertas biasa untuk melatih teknik

💡 Enkapsulasi di ruangan ber-AC – Suhu sejuk membuat plastik tidak lengket dan lebih mudah ditangani

💡 Beli plastik dan tape dari toko khusus – Jangan asal beli di toko biasa, pastikan benar-benar acid-free

💡 Dokumentasikan dengan foto – Sebelum enkapsulasi, foto dulu dokumen sebagai backup digital

💡 Enkapsulasi per kategori – Kelompokkan dokumen berdasarkan jenis (pendidikan, properti, keluarga, dll)

KESALAHAN FATAL YANG HARUS DIHINDARI

Kim juga membagikan 5 KESALAHAN FATAL yang sering terjadi dalam enkapsulasi:

❌ KESALAHAN #1: Menggunakan Plastik Sembarangan

“Jangan pakai plastik kiloan atau plastik laminating biasa! Itu mengandung PVC yang melepaskan gas asam,” tegas Kim.

Solusi: Pastikan plastik bertulisan “acid-free polyester” atau “Mylar”

❌ KESALAHAN #2: Enkapsulasi Dokumen Lembab

Dokumen lembab + enkapsulasi = jamur paradise!

Solusi: Jemur atau angin-anginkan dokumen di dalam ruangan selama 1-2 hari sebelum enkapsulasi

❌ KESALAHAN #3: Tape Terlalu Dekat dengan Dokumen

Jika tape menyentuh dokumen, akan meninggalkan noda dan sulit dibersihkan.

Solusi: Beri jarak minimal 5-10 mm antara tape dan tepi dokumen

❌ KESALAHAN #4: Enkapsulasi Terlalu Ketat

Dokumen butuh sedikit ruang untuk “bernapas” dan ekspansi-kontraksi karena perubahan suhu.

Solusi: Beri ruang ekstra 2-3 cm di setiap sisi

❌ KESALAHAN #5: Lupa Inspeksi Berkala

Enkapsulasi bukan “set and forget”. Tetap perlu dicek secara berkala.

Solusi: Set reminder di HP untuk cek dokumen setiap 3 bulan

PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN (FAQ)

Berikut beberapa pertanyaan menarik dari peserta lain yang dijawab dalam sesi tanya jawab:

Q: Berapa lama dokumen bisa bertahan setelah dienkapsulasi? A: Jika dilakukan dengan benar dan disimpan di kondisi ideal, dokumen bisa bertahan 100-200 tahun bahkan lebih!

Q: Apakah enkapsulasi bisa melindungi dari rayap? A: Enkapsulasi melindungi dari rayap EKSTERNAL (dari luar), tapi jika rayap sudah ada DI DALAM dokumen sebelum dienkapsulasi, mereka tetap bisa merusak dari dalam. Jadi pastikan dokumen bebas rayap dulu sebelum dienkapsulasi.

Q: Bolehkah dokumen dienkapsulasi difotokopi? A: Bisa! Plastik polyester transparan sehingga bisa dipindai atau difotokopi tanpa membuka enkapsulasi. Tapi hasilnya mungkin ada sedikit pantulan cahaya.

Q: Kalau dokumen sudah terlanjur dilaminating, apa yang harus dilakukan? A: Sayangnya, laminating tidak bisa dibatalkan. Yang bisa dilakukan:

  1. Scan/foto dokumen sebagai backup digital
  2. Simpan dengan hati-hati karena sudah tidak bisa “diselamatkan”
  3. Untuk ke depannya, jangan laminating lagi!

Q: Apakah bisa enkapsulasi foto? A: BISA! Malah sangat direkomendasikan untuk foto lama yang berharga. Tapi pastikan foto sudah benar-benar kering dan tidak lengket.

PENUTUP: SAATNYA BERTINDAK!

Setelah mengikuti kelas mini di Perpustakaan Bung Karno, Kim Pandawa Sentul berkomitmen untuk mengenkapsulasi semua dokumen penting keluarganya.

“Ini bukan tentang dokumen. Ini tentang melindungi memori, sejarah, dan warisan kita untuk generasi mendatang. Saya tidak mau cucu saya nanti kehilangan jejak keluarga hanya karena saya malas merawat dokumen dengan benar,” ujar Kim dengan penuh semangat.

Bagi warga Blitar yang tertarik mempelajari lebih lanjut tentang preservasi dokumen, Perpustakaan Bung Karno secara berkala mengadakan kelas-kelas serupa. Informasi bisa diakses melalui media sosial atau datang langsung ke perpustakaan.

CHECKLIST: SUDAHKAH ANDA?

Sebelum menutup artikel ini, cek apakah Anda sudah:

☐ Memisahkan dokumen penting dari yang tidak penting ☐ Membeli plastik polyester acid-free ☐ Membeli double tape bebas asam ☐ Menyiapkan water proof bag ☐ Membeli silica gel dan kapur barus ☐ Menentukan lokasi penyimpanan yang ideal ☐ Mencuci tangan sebelum menyentuh dokumen ☐ Praktek enkapsulasi dengan kertas tidak penting dulu

Jika belum, SEKARANG adalah waktu yang tepat untuk memulai!

AJAKAN UNTUK PEMBACA:

Bagikan artikel ini ke keluarga dan teman-teman Anda. Semakin banyak orang yang tahu cara merawat dokumen dengan benar, semakin banyak warisan budaya dan keluarga yang bisa diselamatkan.

Jangan tunggu dokumen rusak baru menyesal. LAKUKAN SEKARANG JUGA!


INFO LEBIH LANJUT: 📍 Perpustakaan Bung Karno Kota Blitar 📞 Hubungi langsung perpustakaan untuk info kelas berikutnya ⏰ Kelas mini rutin diadakan setiap bulan

Penulis: Kim Pandawa Sentul, peserta Kelas Mini Preservasi Dokumen Lokasi: Ruang Pameran Perpustakaan Bung Karno, Kota Blitar Tanggal: 4 Oktober 2025


Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman langsung mengikuti kelas mini dan dimaksudkan untuk edukasi publik. Untuk informasi lebih detail atau konsultasi preservasi dokumen khusus, silakan konsultasikan dengan arsiparis profesional atau perpustakaan setempat.

#PreservasiDokumen #Enkapsulasi #PerpustakaanBungKarno #BlitarCerdas #JagaDokumen #TipsDokumen #BlitarNet #InfoBlitar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Reset password

Enter your email address and we will send you a link to change your password.

Get started with your account

to save your favourite homes and more

Sign up with email

Get started with your account

to save your favourite homes and more

By clicking the «SIGN UP» button you agree to the Terms of Use and Privacy Policy
Powered by Estatik