Upacara Gerebeg Pancasila Blitar 2022
Rangkaian upacara Grebeg Pancasila dimulai sejak tanggal 31 Mei dan dilanjutkan pada tanggal 1 Juni. Menurut Purwanto upacara gerebeg Pancasila adalah sebuah aksi demontrasi para seniman dan budayawan Blitar. yang merasa adanya korupsi sejarah tentang sejarah lahirnya Pancasila yang pada saat itu seperti terkesan ditutupi oleh pemerintahan saat itu. seniman, budayawan, dan warga blitar mengadakan demo dengan melakukan aksi upacara grebeg Pancasila. acara ini digodok di rumah istana Gebang Bung Karno.
dalam pelaksanaanya terdapat gunungan limo ( lima gunungan ) yang merupakan lambang dari Pancasila ( lima sila ). Dan 1 juni 1945 yang dilambangkan dengan angka 1 ( satu ) 6 ( enam ) dan 45 ( empat lima ). 1 6 45 ditandai dengan peleton-peleton atau barisan prajurit. yang dalam bahasa jawanya adalah bergodo. terdiri dari bergodo 1, bergodo 6 dan bergodo 45.
arti dan makna gerebeg adalah makan bersama. Makan bersama antara raja dengan rakyat, yang dalam hal ini antara walikota dan rakyatnya. mengulang sejarah yang lalu bahwa jaman dahulu ketika raja syukuran dengan rakyatnya membebaskan pajak kepada rakyatnya. dan sekarang dengan memberikan hari libur nasional pada peringatan hari kelahiran Pancasila.
menurut pemaparan bagus putu parto dengan adanya upacara grebeg pancasila ini disamping membawa dan jiwa semangat nasionalisme. juga diharapkan membawa nilai ekonomi, membawa nilai persatuan, membawa nilai spiritual dalam acara Grebeg ini. Acara grebeg Pancasila ini sekarang bukan hanya milik para seniman/budayawan, namun juga milik pelajar, milik pelajar, milik birokrasi dan tentunya milik seluruh rakyat Indonesia.
dalam acara bedhol pusaka yang diadakan pada tanggal 31 mei 2022 dimulai dari istana gebang dan diarak beriringan bersama lampion menyusuri sepanjang jalan ahmad yani jalan merdeka dan berakhir di kantor walikota Blitar. pusaka nagari yang dibawa antara lain :
- Foto Bung Karno
- lambang Garuda Pancasila
- Bendera Pusaka Merah Putih
- Teks Pancasila
- Pidato Bung Karno 1 Juni
Kemudian acara dilanjutkan pada tanggal 1 juni yang diikuti instansi pemerintahan kota Blitar dengan membawa tumpeng gunungan yang akan diarak setelah selesai upacara dan finish di area makam Bung Karno.
Dalam rangkaian upacara ini terdapat pertunjukan tari yang berkisah salah satu tokoh sentra penting dalam perkembangan Blitar. Yakni kisah dari Djoyodigdan. yang berkisah menumpas begal-begal yang berada di alas blitar yang pada saat itu masih rawan dan angker